Oleh: Juan Karnadi
Produksi ALKES UMKM hingga menjadi produk komersil siap pakai memerlukan waktu panjang. Nikmati perjalanan membangun produksi ALKES UMKM dengan keterbukaan dan kerendahan hati, sambil terus berinovasi.
Jalan Berliku Produksi Alkes UMKM

Tim Inkubator UI menginisiasi berbagai upaya untuk menghadirkan produk alat kesehatan (ALKES) buatan industri kecil dalam negeri. Mereka memulai dengan Aktivitas Peminjaman Inkubator Gratis dan Lampu Fototerapi untuk Bayi Nusantara sebagai kegiatan utama. Dari sini, berbagai inovasi dalam pembuatan peralatan medis portable dan non-invasif pun tercipta. Puncaknya adalah usaha mengelaborasi inovasi tersebut ke dalam sebuah startup health monitoring.
Tujuan utama dari pengembangan startup health monitoring atau startup ALKES lainnya adalah membuka jalan bagi produk ALKES buatan industri kecil dalam negeri. Produk ini harus berkualitas tinggi dengan harga bersaing dan terjang kau. Lebih baik lagi, usaha ini bertujuan memudahkan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat luas dan tenaga kesehatan. Bagaimana hal ini bisa terwujud?
Menghadapi Realita Pasar
Saat memulai usaha di bidang apapun, termasuk industri alat kesehatan (ALKES), pelajaran berharga seringkali diperoleh langsung dari pasar. Pepatah kewirausahaan mengatakan, “Kegagalan sebuah startup tidak selalu disebabkan oleh buruknya produk.” Seringkali, respons pasar menjadi bentuk mentoring nyata bagi mereka yang ingin menghadirkan produk ALKES buatan industri kecil dalam negeri secara mandiri. Intinya, hadapi realitas pasar.
Tim kami akan menceritakan dua realitas pasar yang saat ini dihadapi. Pertama, dalam pengembangan produk, calon pengguna, terutama tenaga kesehatan (NAKES), tidak menyukai peralatan tambahan yang harus dipasang pada tubuh selama pemeriksaan kesehatan. Hal ini disadari setelah berdiskusi dan menerima masukan dari seorang NAKES yang memiliki klinik sendiri beberapa bulan lalu, saat membahas kelanjutan kerjasama pendanaan penelitian.
Kedua, dari segi kultural, dibutuhkan upaya lebih untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan secara mandiri di rumah. Kesadaran akan opsi pemeriksaan kesehatan mandiri masih rendah, terutama di kalangan individu yang belum terbiasa. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi ekstra untuk memperkenalkan produk dari startup health monitoring kepada masyarakat luas.
Membaca Karakteristik, Merengkuh Kesempatan
Kecakapan penting lainnya yang harus dimiliki adalah kemampuan membaca karakteristik pasar. Aspek-aspek yang berkaitan dengan karak teristik pasar meliputi aspek finansial, perilaku penggunaan, demografi kesehatan, preferensi konsumen, ketersediaan produk, dan urgensi kebutuhan terhadap peralatan. Oleh karena itu, setiap sumber daya dalam startup health monitoring atau startup alat kesehatan (ALKES) lainnya harus dibekali keterampilan dasar untuk mengamati dinamika pasar.
Cara terbaik untuk memahami karakteristik pasar secara menyeluruh adalah dengan segera membuat dan meluncurkan produk ALKES yang ditargetkan pada segmen pasar yang sudah ditentukan sejak awal. Sebagai gambaran, sebelum merintis startup health monitoring, Tim Inkubator UI telah menerima banyak permintaan pembuatan alat kesehatan, termasuk peralatan monitoring tanda-tanda vital pada pasien. Sebagian besar permintaan tersebut berasal dari kebutuhan penelitian disertasi. Namun, seiring waktu, kami belajar banyak, terutama dalam dua aspek penting: konteks pelaksanaan lapangan dan pengembangan produk.
Kami menerima banyak masukan berharga, salah satunya mengenai dampak psikologis dari pemilihan warna produk. Kami mulai berani memasuki segmen pasar fasilitas kesehatan dengan pendekatan kerja sama penelitian, di mana fasilitas kesehatan berperan sebagai mitra, terutama dalam kompetisi pendanaan penelitian yang membutuhkan mitra. Langkah ini diambil dengan itikad baik untuk menjawab kebutuhan dan menyelesaikan masalah dalam monitoring kesehatan pasien. Beberapa mitra yang sudah kami jalin kerjasama adalah Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Engku Haji Daud, dan kami berencana menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Sambil terus mengembangkan kerjasama ini, tim kami juga mengeksplorasi potensi pasar yang bisa dicapai. Caranya dengan mendalami data tiap penyakit tidak menular sesuai dengan tanda vital yang terdapat pada peralatan medis buatan kami. Startup health monitoring ini masih mematangkan konsep dan melakukan penyesuaian sebelum beralih ke tahap berikutnya, di mana tim akan lebih fokus memetakan produk sesuai dengan kebutuhan segmen pasar. Pesan yang jelas dalam berwirausaha adalah: “Baca karakteristik pasar, lalu manfaatkan kesempatan yang datang.”
Memberdayakan Usaha dengan Kekeluargaan
Penting juga membangun budaya pemberdayaan dengan semangat kekeluargaan. Mari simak pendekatan visioner yang diambil oleh startup kami dalam membangun budaya tersebut. Pertama, tim kami bekerja keras menciptakan lingkungan yang kondusif, seperti rumah kedua bagi semua yang ingin bersinergi memajukan kesehatan Indonesia bersama.
Peran tim mencakup menampung berbagai aspirasi, memilah yang paling memungkinkan, serta menerima segala latar belakang keahlian atau keilmuan yang ingin berkontribusi dalam pengembangan peralatan medis atau pendekatan pengembangan kewirausahaan. Dengan demikian, prinsip keterbukaan dan transparansi yang diperkuat oleh lingkungan kondusif menjadi lebih mudah tercapai.
Langkah strategis berikutnya adalah memberikan ruang berkembang bagi setiap personil untuk menjadi cakap dan peduli serta memperoleh lebih banyak pengetahuan. Kesempatan pengembangan diri, produk, pendanaan, dan kewirausahaan tersedia berlimpah. Melalui perencanaan berkala yang terukur, tim startup bisa memetakan dan memadukan antara kemungkinan dengan kebutuhan serta menentukan capaian.
Dimulai dari kesempatan dalam lingkup terdekat, tim berorientasi meningkatkan produktivitas. Tim juga mendorong partisipasi aktif dalam kesempatan yang memicu kreativitas, melihat prospek industri ALKES dan kewirausahaan secara global, serta memfasilitasi akses berjejaring dan berkolaborasi.
Tujuan utamanya adalah mengikis mentalitas yang hanya mengincar insentif dan menuntaskan kewajiban, serta beralih berperan dalam memperkuat mekanisme transfer pengetahuan di startup health monitoring ini. Lebih jauh lagi, ini bertujuan menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki di antara anggota tim.
Membangun Warisan Baik
Tahapan berikutnya adalah membangun warisan yang baik dalam menghadirkan produk alat kesehatan (ALKES) buatan industri kecil dalam negeri. Caranya adalah dengan menanamkan nilai keberanian dan keproaktifan sebagai esensi dasar semangat berwirausaha. Kisah-kisah inspiratif dari setiap interaksi dan kebutuhan yang dijumpai di lapangan terus diangkat untuk meraih manfaat bagi masyarakat luas melalui produk ALKES buatan UKM.
Berikut dua dari banyak kisah yang dialami startup health monitoring. Pertama, vendor casing langganan tim, Beaux Button Indonesia, terinspirasi oleh usaha kami mewujudkan industri kecil ALKES buatan dalam negeri. Kedua, antusiasme staf dan direksi RSJKO Engku Haji Daud yang ingin segera menggunakan produk ALKES buatan tim startup ini karena banyaknya masalah dalam monitoring pasien di sana.
Puncak dari semua upaya ini adalah fase di mana tim dapat fokus lebih memperhatikan kesejahteraan setiap anggota. Usaha membangun budaya pemberdayaan dengan kekeluargaan sangat terkait dengan kebutuhan inti setiap personil. Kami mohon doa agar startup health monitoring ini semakin cakap dalam menggali dan memenuhi kebutuhan inti tiap personilnya. Inilah satu lagi kiprah kewirausahaan yang nyata: memberdayakan dengan kekeluargaan.
Mengambil Langkah Tidak Populis
Seluruh gagasan bermakna ini diinisiasi oleh Tim Inkubator UI melalui satu aktivitas utama: Peminjaman Inkubator Gratis dan Lampu Fototerapi untuk Bayi Nusantara. Semakin lama, kami semakin terpacu untuk terus mengembangkan peralatan medis di ruang NICU (neonatal intensive care unit), termasuk Inkubator Grashof Portable dan lampu fototerapi portable. Esensinya adalah menjadikan peralatan medis tersebut portable dan non-invasif.
Bagi Anda yang ingin berkontribusi dalam menghadirkan produk ALKES buatan industri kecil dalam negeri, baik berupa alat health monitoring maupun ALKES lainnya, perlu diingat bahwa ini adalah proses yang memerlukan waktu panjang. Artinya, Anda harus siap mendedikasikan pemikiran dan kehidupan Anda sepenuhnya.
Menghadapi ketidakpastian, terutama dalam hal regulasi dan dukungan psikologis, serta realitas pasar yang sering jauh dari ideal, diperlukan daya tahan dan ketangguhan. Nikmati perjalanan membangun startup dengan keterbukaan dan kerendahan hati, sambil terus berinovasi sesuai kebutuhan pasar. Kami ingin menutup dengan wejangan berwirausaha yang abadi: beranilah mengambil langkah yang tidak populer. (***)
Jalan Berliku Produksi Alkes UMKM
Produksi ALKES UMKM hingga menjadi produk komersil siap pakai memerlukan waktu panjang. Nikmati perjalanan membangun produksi ALKES UMKM dengan keterbukaan dan kerendahan hati, sambil terus berinovasi.
Tim Inkubator UI menginisiasi berbagai upaya untuk menghadirkan produk alat kesehatan (ALKES) buatan industri kecil dalam negeri. Mereka memulai dengan Aktivitas Peminjaman Inkubator Gratis dan Lampu Fototerapi untuk Bayi Nusantara sebagai kegiatan utama. Dari sini, berbagai inovasi dalam pembuatan peralatan medis portable dan non-invasif pun tercipta. Puncaknya adalah usaha mengelaborasi inovasi tersebut ke dalam sebuah startup health monitoring.
Tujuan utama dari pengembangan startup health monitoring atau startup ALKES lainnya adalah membuka jalan bagi produk ALKES buatan industri kecil dalam negeri. Produk ini harus berkualitas tinggi dengan harga bersaing dan terjang kau. Lebih baik lagi, usaha ini bertujuan memudahkan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat luas dan tenaga kesehatan. Bagaimana hal ini bisa terwujud?
Menghadapi Realita Pasar
Saat memulai usaha di bidang apapun, termasuk industri alat kesehatan (ALKES), pelajaran berharga seringkali diperoleh langsung dari pasar. Pepatah kewirausahaan mengatakan, “Kegagalan sebuah startup tidak selalu disebabkan oleh buruknya produk.” Seringkali, respons pasar menjadi bentuk mentoring nyata bagi mereka yang ingin menghadirkan produk ALKES buatan industri kecil dalam negeri secara mandiri. Intinya, hadapi realitas pasar.
Tim kami akan menceritakan dua realitas pasar yang saat ini dihadapi. Pertama, dalam pengembangan produk, calon pengguna, terutama tenaga kesehatan (NAKES), tidak menyukai peralatan tambahan yang harus dipasang pada tubuh selama pemeriksaan kesehatan. Hal ini disadari setelah berdiskusi dan menerima masukan dari seorang NAKES yang memiliki klinik sendiri beberapa bulan lalu, saat membahas kelanjutan kerjasama pendanaan penelitian.
Kedua, dari segi kultural, dibutuhkan upaya lebih untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan secara mandiri di rumah. Kesadaran akan opsi pemeriksaan kesehatan mandiri masih rendah, terutama di kalangan individu yang belum terbiasa. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi ekstra untuk memperkenalkan produk dari startup health monitoring kepada masyarakat luas.
Membaca Karakteristik, Merengkuh Kesempatan
Kecakapan penting lainnya yang harus dimiliki adalah kemampuan membaca karakteristik pasar. Aspek-aspek yang berkaitan dengan karak teristik pasar meliputi aspek finansial, perilaku penggunaan, demografi kesehatan, preferensi konsumen, ketersediaan produk, dan urgensi kebutuhan terhadap peralatan. Oleh karena itu, setiap sumber daya dalam startup health monitoring atau startup alat kesehatan (ALKES) lainnya harus dibekali keterampilan dasar untuk mengamati dinamika pasar.
Cara terbaik untuk memahami karakteristik pasar secara menyeluruh adalah dengan segera membuat dan meluncurkan produk ALKES yang ditargetkan pada segmen pasar yang sudah ditentukan sejak awal. Sebagai gambaran, sebelum merintis startup health monitoring, Tim Inkubator UI telah menerima banyak permintaan pembuatan alat kesehatan, termasuk peralatan monitoring tanda-tanda vital pada pasien. Sebagian besar permintaan tersebut berasal dari kebutuhan penelitian disertasi. Namun, seiring waktu, kami belajar banyak, terutama dalam dua aspek penting: konteks pelaksanaan lapangan dan pengembangan produk.
Kami menerima banyak masukan berharga, salah satunya mengenai dampak psikologis dari pemilihan warna produk. Kami mulai berani memasuki segmen pasar fasilitas kesehatan dengan pendekatan kerja sama penelitian, di mana fasilitas kesehatan berperan sebagai mitra, terutama dalam kompetisi pendanaan penelitian yang membutuhkan mitra. Langkah ini diambil dengan itikad baik untuk menjawab kebutuhan dan menyelesaikan masalah dalam monitoring kesehatan pasien. Beberapa mitra yang sudah kami jalin kerjasama adalah Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Engku Haji Daud, dan kami berencana menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Sambil terus mengembangkan kerjasama ini, tim kami juga mengeksplorasi potensi pasar yang bisa dicapai. Caranya dengan mendalami data tiap penyakit tidak menular sesuai dengan tanda vital yang terdapat pada peralatan medis buatan kami. Startup health monitoring ini masih mematangkan konsep dan melakukan penyesuaian sebelum beralih ke tahap berikutnya, di mana tim akan lebih fokus memetakan produk sesuai dengan kebutuhan segmen pasar. Pesan yang jelas dalam berwirausaha adalah: “Baca karakteristik pasar, lalu manfaatkan kesempatan yang datang.”
Memberdayakan Usaha dengan Kekeluargaan
Penting juga membangun budaya pemberdayaan dengan semangat kekeluargaan. Mari simak pendekatan visioner yang diambil oleh startup kami dalam membangun budaya tersebut. Pertama, tim kami bekerja keras menciptakan lingkungan yang kondusif, seperti rumah kedua bagi semua yang ingin bersinergi memajukan kesehatan Indonesia bersama.
Peran tim mencakup menampung berbagai aspirasi, memilah yang paling memungkinkan, serta menerima segala latar belakang keahlian atau keilmuan yang ingin berkontribusi dalam pengembangan peralatan medis atau pendekatan pengembangan kewirausahaan. Dengan demikian, prinsip keterbukaan dan transparansi yang diperkuat oleh lingkungan kondusif menjadi lebih mudah tercapai.
Langkah strategis berikutnya adalah memberikan ruang berkembang bagi setiap personil untuk menjadi cakap dan peduli serta memperoleh lebih banyak pengetahuan. Kesempatan pengembangan diri, produk, pendanaan, dan kewirausahaan tersedia berlimpah. Melalui perencanaan berkala yang terukur, tim startup bisa memetakan dan memadukan antara kemungkinan dengan kebutuhan serta menentukan capaian.
Dimulai dari kesempatan dalam lingkup terdekat, tim berorientasi meningkatkan produktivitas. Tim juga mendorong partisipasi aktif dalam kesempatan yang memicu kreativitas, melihat prospek industri ALKES dan kewirausahaan secara global, serta memfasilitasi akses berjejaring dan berkolaborasi.
Tujuan utamanya adalah mengikis mentalitas yang hanya mengincar insentif dan menuntaskan kewajiban, serta beralih berperan dalam memperkuat mekanisme transfer pengetahuan di startup health monitoring ini. Lebih jauh lagi, ini bertujuan menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki di antara anggota tim.
Membangun Warisan Baik
Tahapan berikutnya adalah membangun warisan yang baik dalam menghadirkan produk alat kesehatan (ALKES) buatan industri kecil dalam negeri. Caranya adalah dengan menanamkan nilai keberanian dan keproaktifan sebagai esensi dasar semangat berwirausaha. Kisah-kisah inspiratif dari setiap interaksi dan kebutuhan yang dijumpai di lapangan terus diangkat untuk meraih manfaat bagi masyarakat luas melalui produk ALKES buatan UKM.
Berikut dua dari banyak kisah yang dialami startup health monitoring. Pertama, vendor casing langganan tim, Beaux Button Indonesia, terinspirasi oleh usaha kami mewujudkan industri kecil ALKES buatan dalam negeri. Kedua, antusiasme staf dan direksi RSJKO Engku Haji Daud yang ingin segera menggunakan produk ALKES buatan tim startup ini karena banyaknya masalah dalam monitoring pasien di sana.
Puncak dari semua upaya ini adalah fase di mana tim dapat fokus lebih memperhatikan kesejahteraan setiap anggota. Usaha membangun budaya pemberdayaan dengan kekeluargaan sangat terkait dengan kebutuhan inti setiap personil. Kami mohon doa agar startup health monitoring ini semakin cakap dalam menggali dan memenuhi kebutuhan inti tiap personilnya. Inilah satu lagi kiprah kewirausahaan yang nyata: memberdayakan dengan kekeluargaan.
Mengambil Langkah Tidak Populis
Seluruh gagasan bermakna ini diinisiasi oleh Tim Inkubator UI melalui satu aktivitas utama: Peminjaman Inkubator Gratis dan Lampu Fototerapi untuk Bayi Nusantara. Semakin lama, kami semakin terpacu untuk terus mengembangkan peralatan medis di ruang NICU (neonatal intensive care unit), termasuk Inkubator Grashof Portable dan lampu fototerapi portable. Esensinya adalah menjadikan peralatan medis tersebut portable dan non-invasif.
Bagi Anda yang ingin berkontribusi dalam menghadirkan produk ALKES buatan industri kecil dalam negeri, baik berupa alat health monitoring maupun ALKES lainnya, perlu diingat bahwa ini adalah proses yang memerlukan waktu panjang. Artinya, Anda harus siap mendedikasikan pemikiran dan kehidupan Anda sepenuhnya.
Menghadapi ketidakpastian, terutama dalam hal regulasi dan dukungan psikologis, serta realitas pasar yang sering jauh dari ideal, diperlukan daya tahan dan ketangguhan. Nikmati perjalanan membangun startup dengan keterbukaan dan kerendahan hati, sambil terus berinovasi sesuai kebutuhan pasar. Kami ingin menutup dengan wejangan berwirausaha yang abadi: beranilah mengambil langkah yang tidak populer. (***)
Jalan Berliku Produksi Alkes UMKM
MProduksi ALKES UMKM hingga menjadi produk komersil siap pakai memerlukan waktu panjang. Nikmati perjalanan membangun produksi ALKES UMKM dengan keterbukaan dan kerendahan hati, sambil terus berinovasi.
Tim Inkubator UI menginisiasi berbagai upaya untuk menghadirkan produk alat kesehatan (ALKES) buatan industri kecil dalam negeri. Mereka memulai dengan Aktivitas Peminjaman Inkubator Gratis dan Lampu Fototerapi untuk Bayi Nusantara sebagai kegiatan utama. Dari sini, berbagai inovasi dalam pembuatan peralatan medis portable dan non-invasif pun tercipta. Puncaknya adalah usaha mengelaborasi inovasi tersebut ke dalam sebuah startup health monitoring.
Seluruh gagasan bermakna ini diinisiasi oleh Tim Inkubator UI melalui satu aktivitas utama: Peminjaman Inkubator Gratis dan Lampu Fototerapi untuk Bayi Nusantara. Semakin lama, kami semakin terpacu untuk terus mengembangkan peralatan medis di ruang NICU (neonatal intensive care unit), termasuk Inkubator Grashof Portable dan lampu fototerapi portable. Esensinya adalah menjadikan peralatan medis tersebut portable dan non-invasif.
Bagi Anda yang ingin berkontribusi dalam menghadirkan produk ALKES buatan industri kecil dalam negeri, baik berupa alat health monitoring maupun ALKES lainnya, perlu diingat bahwa ini adalah proses yang memerlukan waktu panjang. Artinya, Anda harus siap mendedikasikan pemikiran dan kehidupan Anda sepenuhnya.
Menghadapi ketidakpastian, terutama dalam hal regulasi dan dukungan psikologis, serta realitas pasar yang sering jauh dari ideal, diperlukan daya tahan dan ketangguhan. Nikmati perjalanan membangun startup dengan keterbukaan dan kerendahan hati, sambil terus berinovasi sesuai kebutuhan pasar. Kami ingin menutup dengan wejangan berwirausaha yang abadi: beranilah mengambil langkah yang tidak populer. (***)